Popular Post

Load Map
Marker Google Maps
Posted by : Gilang Apriyana Jumat, 20 Maret 2015

Kali ini saya akan membahas Materi Ilmu Budaya Dasar mengenai konsepsi Kesusastraan, sedikit peta konsep yang saya susun untuk mempermudah pemahaman mengenai materi ini sendiri.


1. Apa itu Sastra?
2. Apa itu Kesusastraan?
3. Bagaimana kita dapat mengenal sastra?
4. Apa saja Seni yang terkait dengan Sastra?
5. Apa itu prosa dan puisi?
6. Apa makna dari prosa dan puisi?

Yap, ini akan saya jelaskan lebih detail dalam rangkuman pada postingan kali ini.

   Sastra, merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta, yang artinya "Teks yang mengandung instruksi" atau "Pedoman", dari kata dasar "sas" yang artinya "instruksi" atau "Ajaran".                             Kesusastraan dalam arti bahasa oral/ kasarnya berarti karya tulis berupa novel, cerpen, syair, pantun, sandiwara dan lukisan geografi. Kita dapat mengenal Kesusastraan lebih lanjut dengan mempelajari seni sastra tersebut, di postingan ini saya akan membahas Puisi dan Prosa serta maknanya.

Prosa

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.



Jenis-jenis Prosa:

  • Prosa Naratif
  • Prosa Deskriptif
  • Prosa Eksposisi
  • Prosa Argumentatif
Lima Komponen Dalam Prosa Lama :
  1.  Dongeng-dongeng
  2.  Hikayat
  3.  Sejarah
  4.  Epos
  5.  Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru :
  1.  Cerita pendek
  2.  Roman/ novel
  3.  Biografi
  4.  Kisah
  5.  Otobiografi
Nilai-nilai dalam Prosa fiksi

Prosan fiksi atau sekarang sebut saja Karya Fiksi, atau bisa diistilahkan dengan Prosa cerita, prosa narasi, narasi atau cerita berplot. Jadi pengertian prosa fiksi ialah kisah atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Rumusan yang dipaparkan itu ialah rumusan dalam artian konvensional karena sebuah prosa fiksi seringkali justru anti cerita dan tidak berplot. Dalam bentuk prosa fiksi yang non konvensional itu, tujuan pengarang umumnya hanya ingin menampilkan gagasan secara aktual lewat karya prosa yang ditampilkannya. Untuk meahaminya, pembaca harus memilki bekal ilmu humanitas terutama psikologi dan filsafat.

Prosa fiksi memberikan kesenangan

Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

Prosa fiksi memberikan infonnasi

Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

Prosa fiksi memberikan warisan kultural

Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi

Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif
• Pengulangan
Adapun alasan-alasan yang Mendasari Penyajian Puisi Dalam IBD, yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat.

- Copyright © Gilang Apriyana - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -