Load Map
!doctype>
Marker Google Maps
- Back to Home »
- Desain pemodelan grafik , Softskill »
- Pengaruh Terhadap Perkembangan Design Pemrograman Grafis
Posted by : Gilang Apriyana
Selasa, 25 Oktober 2016
Nama : Gilang Apriyana
Kelas : 3 IA 22
NPM : 55414541
Mata Kuliah : Desain Pemodelan Grafik
Dosen : Syefani Rahma Deski
"Desain grafis atau rancang grafis
adalah proses komunikasi menggunakan elemen visual, seperti tulisan,
bentuk, dan gambar yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan
suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi
visual." wikipedia
Perkembangan desain Grafis
Semakin majunya perkembangan Desain Grafis mulai hanya dengan Gambar menggunakan Pensil bahkan sekarang menggunakan Teknologi Komputer, tidak hanya itu Desain Grafis sangat mempengaruhi berbagai Media; misalnya Media Cetak.
Era media Cetak:
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan
pemodal Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible”
atau disebut “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang
diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung
perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu
juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung
realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan
karyanya “Where of Babilon”.
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder
(1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak
Guterberg yang memanfaatkan teknik cetak tinggi, teknik cetak lithografi
menggunakan teknik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara
air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan
media batu litho. Teknik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara
lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan
dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan
seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The
Poster”.
Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893)
antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898),
“La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des
Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan
Eugene Grasset.
Desain grafis mengalami perkembangan pesat setelah
ditemukannya tulisan dan mesin cetak. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama
telah membawa peradaban baru dalam sejarah peradaban Barat dengan
diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet latin yang
dibawa dari Yunani.
Pada saat ini adanya mesin cetak dan komputer juga
merupakan dua hal yang secara signifikan mempercepat perkembangan penggunaan
seni desain grafis hingga akhirnya diterapkan dalam dunia periklanan,
packaging, perfilman, dan lain-lain. Koran, majalah, tabloid, website yang
sehari-hari kita lihat adalah produk desain grafis. Bahkan animasi Spongebob
Squarepants walaupun lebih dikenal dengan sebutan kartun yang sering kita
tonton di televisi merupakan bagian dari produk desain grafis juga.
Pengaruh kebudayan dan teknologi dalam membuat desain pemodelan grafis
Ternyata eh ternyata dalam pembuatan pemodelan desain grafis dipengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan, seperti Kebudayaan dan Teknologi
Kebudayaan
Dalam aspek Kebudayaan kita tahu bahwa mempengaruhi Desain Pemodelan Grafis, bagaimana caranya? Kita ambil contoh kecil dari seorang Desainer sebagai seorang seniman mereka mampu untuk menuangkan citranya lalu menyebarkannya dengan mensangkut pautkan pada kebudayaan, apalagi Kebudayaan itu sangat luas. Maksudnya untuk
menyampaikan artinya, dan sering kali memanfaatkan norma-norma budaya bersama,
nilai-nilai, sejarah dan bahasa. Penggunaan simbol atau tokoh heroik dari masa
lalu untuk mendukung atau mewakili sudut pandang atau kualitas tertentu. Selain
itu, kebudayaan yang digunakan dalam desain pemodelan grafis secara tidak
sengaja telah memberitahukan jati diri desainer itu sendiri.
Teknologi
Saat ini para seniman sudah banyak yang beralih menggunakan Aplikasi/software design untuk membantu dalam menuangkan ide mereka, bahkan hebatnya dengan menggunakan software design hasil yang dibuat jauh lebih bagus, menarik, bahkan terlihat Hidup. Itu semua karena software design tersebut mendukung para penggunanya untuk menuangkan pemodelan berbasis 3D (Dimensi 3), Oh ya tidak sampai disitu dengan menggunakan berbagai software design yang lain kita juga bisa membuat efek cahaya pada gambar yang kita buat.
Desain grafis, seperti disiplin ilmu lainnya,
terkait dengan teknologi di berbagai tingkatan. Teknologi mempengaruhi
bagaimana desain yang diproduksi dan juga mempengaruhi perkembangan dalam gaya,
seni dan masyarakat secara keseluruhan, yang pada gilirannya tercermin dalam
bentuk desain. Teknologi juga menawarkan desainer berbagai media untuk
proyek-proyek mereka.
Desain Pemodelan Grafis dari Segi Interaksi Manusia
dan Komputer
Interaksi manusia dan komputer (bahasa Inggris:
human–computer interaction, HCI) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan
implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia.
Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk merancang pesan
elektronik. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian
proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi
dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui
sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan. Sistem harus sesuai
dengan kebutuhan manusia dan dirancang berorientasi kepada manusia sebagai
pemakai.
Desain Pemodelan Grafis Dalam Segi Interaksi Manusia dan Komputer
Kemampuan estetika dari
desain grafis dan tipografi adalah peningkatan yang penting terhadap desain
sistem manusia-komputer sebagai pengguna antarmuka menjadi lebih fleksibel dan
powerfull. Bagaimanapun, hal ini belum dapat diklaim untuk menjadi media baru
yang tekstual dan penampilan grafik yang diunggulkan. Jelasnya, tidak ada
individu dapat diharapkan mempunyai pelatihan formal di semua bidang tersebut,
walaupun permintaan cukup tinggi untuk orang dengan latar belakang
multidisipliner, gabungan kemampuan sistem komputer dengan beberapa keahlian
ilmu manusia.
Suatu alternatif yang
lebih realistis adalah untuk menuju ke suatu kesadaran akan tingkat pemahaman
menyeluruh dari subjek bidang-bidang yang relevan, mungkin dikombinasikan
dengan ilmu yang khusus dalam satu bidang atau lebih. Tingkat kesadaran dari
ilmu pengetahuan adalah esensi khusus untuk insinyur dan ilmuwan komputer, yang
secara mendasar diharapkan mendesain antarmuka pengguna-sistem sebagai bagian
dari sistem proses desain secara menyeluruh.
Interaksi computer
dengan manusia atau dengan bahasa inggris dikenal dengan “human-computer
interaction / HCI” merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara computer dengan
manusia yang meliputi perancangan, evaluasi, dan juga implementasi antar muka
pengguna computer agar mudah digunakan oleh manusia.
Ilmu ini berusaha untuk
menemukan cara yang paling efektif untuk dapat merancang pesan secara
elektronik, sedangkan interaksi manusia da computer sendiri merupakan
serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk
berinteraksi dengan computer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan
balik melewati sebuah antar muka untuk mendapatkan hasil akhir yang diharapkan.
Tujuan dari interaksi
ini adalah agar memudahkan manusia dalam melakukan pengoperasian terhadap
computer dan memperoleh beberapa umpan balik yang mereka perlukan selama mereka
bekerja menggunakan computer dan juga mengharapkan agar system computer yang dirancangnya
dapat bersifat akrab dan ramah dengan penggunanya (user friendly. Kita
membutuhkan interaksi tersebut agar kita bisa lebih cepat untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan serta membuat waktu dalam prosesnya menjadi lebih cepat dan
juga itu akan mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan.
Sumber: